Lebaran sebentar lagi. Saat lebaran, kurang lengkap rasanya kalau nggak ada ketupat, baju baru, dan rendang, dan satu hal lagi yang identik dengan Lebaran yaitu THR. Nah, ngomong-ngomong soal THR, sekarang kan banyak tuh yang nawarin tukaran uang di sepanjang jalan waktu mudik, Baik nggak yah kira-kira kalau kita nukarin uang dengan jasa ini? Halal nggak ya? Lansung saja baca infonya dibawah ini ya Sob.
1. Masuk Hukum Riba!
Kalau kamu belum pernah memakai jasa para penukar uang ini dan
kemudian berpikir bisa menukar uang dengan cuma-cuma, maka hal yang
terjadi bukanlah demikian. Ada harga yang harus dibayar untuk setiap
uang yang ditukarkan. Mekanismenya sih biasanya menukar uang Rp 100
ribuan dan kamu hanya mendapatkan pecahan Rp 90 ribu. Sisa Rp 10 ribu
sendiri sebagai upah untuk jasa ini. Atau bisa juga kamu membayar mereka
Rp 10 ribu untuk mendapatkan uang recehan dengan jumlah yang tidak
dikurangi. Bahkan kadang nilai upah atau pengurangan tersebut bisa
bertambah.
Jasa tukar uang [Image
Source]
Para
ulama sepakat hal ini masuk ke dalam riba. Tidak boleh hukumnya
menukarkan benda yang nilainya sama dengan kelebihan. Misalnya yah upah
Rp 10 ribu tadi. Berbeda halnya kalau tukar menukar dengan barang yang
berbeda.
Kalau kamu nekat melakukan ini maka berarti sudah bisa dihukumi
melakukan riba. Allah SWT mengancam siapa pun yang melakukan hal
tersebut. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dari Jabir ra., beliau berkata:
Rasulullah Saw melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, notulen
(penulis), dan dua saksi atasnya. (HR. Bukhari).”
Ditambah lagi ini adalah bulan puasa dimana setiap amalan
ditingkatkan kadarnya berkali lipat. Tidak cuma pahala tapi juga dosa.
Jadi, masih berminat menggunakan jasa ini?
2. Mendesak Bukan Alasan Lho
Kalau kamu masih memanfaatkan jasa orang-orang ini dengan dalih
mendesak. Maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang dibenarkan. Sebenarnya
apa sih maksud dari menukarkan uang sendiri? Mungkin hanya untuk
melestarikan tradisi seperti angpao lebaran, tidak lebih. Tidak ada
hal-hal yang membahayakan meskipun kita tidak melakukannya. Hanya saja
ini adalah kebiasan yang sudah berlangsung sangat lama, nilainya
bergeser menjadi kewajiban.
Nah,
sekarang pilih mana nih antara tetap memanfaatkan jasa penukaran yang
jelas riba atau mengorbankan tradisi angpao lebaran? Aslinya sih kamu
bisa menyiasati keduanya lho. Yaitu tidak terkena dosa riba tapi juga
bisa melakukan tradisi milik anak-anak ini. Tukarkan uang ke bank
jauh-jauh hari sebelum lebaran atau bahkan bulan puasa.
Kamu tidak usah bergelut dengan dosa dan juga bisa berlebaran dengan kegembiraan yang maksimal.
3. Ke Bank Takut Antri Lama?
Sebenarnya kemana sih para pemilik jasa ini menukarkan uang-uang
mereka? Pasti ke bank dong. Apakah bank hanya menerima mereka yang
menukarkan uang untuk dijual kembali? Tentu tidak. Jadi, setiap orang
juga berhak menukarkan uang mereka ke bank. Tinggal mau berangkat atau
tidak.
Alasannya sih macam-macam mulai dari capek ngantri, buang-buang waktu
dan sebagainya. Hei, selalu ada hal yang menarik ketika kamu berusaha
menjauhi keburukan. Dalam hal ini takut dosa lantaran riba ketika
menukarkan uang. Antri di bank bisa jadi
killing time yang bagus lho untuk mengalihkan rasa lapar karena puasa.
Kamu juga bisa memanfaatkan spot penukaran uang oleh bank seperti ini [Image
Source]
Kalau
pintar-pintar memanfaatkan momen kamu juga bisa tuh menggunakan waktu
antri ini agar lebih berpahala. Misalnya dengan membaca Al Qur’an atau
berzikir. Tenang saja, kamu tidak akan berdosa kok ketika melakukan hal
tersebut sambil berdiri. Hal ini ada di dalam Al Qur’an Surat Ali Imran
191. “(yaitu) orang-orang yang berzikir sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring..”
Tidak hanya itu kamu juga bisa lho dapat rezeki nomplok. Misalnya
saja bertemu dengan teman lama yang kebetulan juga tengah menukarkan
uangnya. Silatuhrahmi sampai lowongan pekerjaan bisa tercipta.
Setidaknya kamu masih bisa melihat cantiknya para teller berhijab yang
bikin dahaga hilang sementara.
4. Pemilik Jasa Penukaran Uang Tidak Akan Pernah Rugi
Bisnis ini bisa dibilang minim risiko atau bahkan tidak ada sama
sekali. Mereka tidak akan pernah rugi meskipun semua orang ke bank dan
tidak ada satu pun yang menggunakan jasa para penukar uang ini.
Ada yang peminat atau tidak, mereka sama sekali tidak rugi [Image
Source]
Uang
tetap uang, nilainya juga tetap sama. Jadi, kamu nggak perlu untuk
kasihan atau lebih parahnya lagi dengan dalih bersedekah lalu
memanfaatkan jasa mereka. Mungkin kamu tidak akan pernah tahu kalau
merek bahkan punya uang lebih banyak darimu. Daripada menggunakan jasa
yang berpotensi dosa kenapa tidak sekalian menyumbang ke masjid atau
fakir miskin yang sudah kelihatan banget pahalanya? Jauh lebih
bermanfaat.
5. Trik Biar Menukar Uang Tidak Kena Riba
Sepertinya kamu benar-benar ingin mengoleksi uang yang serinya urut
nih dan males pergi ke bank. Maka tidak ada jalan lain selain hal itu,
tapi siasati dulu agar tidak riba. Caranya adalah dengan mengubah
akadnya. Jika biasanya mekanisme penukaran ini sistemnya adalah menukar
dan jual beli, kamu harus menggantinya dengan akad mengupah.
Kalau terpaksa, maka perhatikan akad ketika menukarkan uang [Image
Source]
Sambil
memberikan uang kamu bisa mengucapkan kalau ini adalah upah atas kerja
mas-masnya yang rela mengantri di bank atau untuk uang bensin dan
sebagainya. Jika demikian, maka InsyaAllah halal. Kenapa akad
penting? Biar tidak menimbulkan keraguan dan juga ada keyakinan jika
transaksi ini benar-benar dihalalkan oleh Allah SWT. Ini penting lho
dari pada kamu harus merasakan dosa riba yang berlipat-lipat saat
lebaran.
Slow down, sama sekali tidak ada maksud untuk mematikan pangsa pasar
para penyedia jasa ini kok. Hanya saja biar kamu benar-benar tahu hukum
yang sebenarnya dari proses ini. Ada juga berbagai alternatif yang bisa
kamu coba untuk menghindari dosa riba yang ditimbulkannya. Penting juga
tuh untuk memperhatikan akad jika terpaksa melakukan transaksi dengan
mereka. Semoga bermanfaat ya!
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tips Menukarkan Uang Jika Nggak Sempat Ngantri di Bank"
Post a Comment